Selasa, 01 Februari 2011
PBB: 300 Korban Tewas di Mesir Harus Diselidiki
Jenewa - Sebanyak 300 orang diduga telah tewas dalam kerusuhan anti-pemerintah di Mesir. Peran aparat keamanan dalam kekerasan ini harus diselidiki. Demikian dikatakan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM) Navi Pillay.
"Korban telah meningkat setiap hari, dengan laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan sebanyak 300 orang mungkin telah tewas sejauh ini, lebih dari 3.000 cedera dan ratusan ditangkap," kata Pillay dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Jenewa, Selasa (1/2/2011) sebagaimana dilansir AFP.
Sumber keamanan dan sumber medis di Mesir mengatakan pada hari Senin sedikitnya 102 orang telah tewas dalam kerusuhan gelombang besar menyapu negara itu.
Pillay mengatakan dia "sangat khawatir" atas kenaikan tajam korban dan mendesak pihak berwenang untuk mendengarkan tuntutan rakyat Mesir untuk reformasi, hak asasi manusia dan demokrasi. Dia meminta agar jatuhnya korban itu diselidiki.
"Saya mendesak pemerintah Mesir untuk memastikan polisi dan pasukan keamanan lainnya cermat menghindari penggunaan berlebihan kekuatan, dan harus ada penyelidikan penuh atas peranan aparat keamanan dalam kekerasan yang terjadi selama beberapa hari terakhir," ujar perempuan ini.
Pillay menyatakan, pemerintah memiliki tanggung jawab yang jelas untuk melindungi warga sipil, termasuk hak mereka untuk hidup, dan atas kebebasan berkumpul dan kebebasan berekspresi.
Pillay juga mengimbau agar aksi sejuta umat hari ini di Lapangan Tahrir Kairo berjalan aman. "Saya mendesak kedua tentara dan polisi untuk bertindak dengan sangat hati-hati dan menahan diri," katanya.
"Saya juga mendesak para pengunjuk rasa untuk menghindari tindakan kekerasan yang mungkin menodai prestasi mereka yang luar biasa sejauh ini," ujarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar