Kamis, 20 Januari 2011
Biografi Erman Suparno
Erman Suparno
Empat Prioritas Depnakertrans
Bendahara Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga menjabat Ketua FKB di DPR Erman Suparno, dipercaya menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, menggantikan Fahmi Idris yang digeser menjadi Menteri Perindustrian. Pria kelahiran Purworejo, 20 Maret 1950 ini dilantik menjadi menteri Rabu 7 Desember 2005.
Seusai pengumuman perombakan terbatas anggota kabinet oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung Agung Yogyakarta, Senin (5/12) pukul 21.00, Erman Suparno kepada pers mengatakan, dalam rangka tugasnya di Depnakertrans setidaknya ada empat persoalan yang akan diprioritaskan dalam jangka pendek, yakni aturan ketenagakerjaan, upah buruh dan hubungan dengan industri, persoalan tenaga kerja Indonesia, dan penataan kembali mekanisme program transmigrasi.
Menurut Erman, persoalan aturan ketenagakerjaan sampai kini masih belum terselesaikan karena masih ada tarik-menarik antara pemerintah dan DPR.
Sementara perihal upah buruh, menurut Erman, itu sangat terkait dengan industri. Untuk persoalan ini, dia mengatakan akan mengomunikasikan hal tersebut secara intensif dengan para pemimpin perusahaan.
Demikian pula mengenai transmigrasi, Erman menjelaskan, perlu penataan, terutama dalam hal penentuan daerah transmigrasi.
Erman Suparman, politisi dari PKB (Muhaimin) ini, mendapat kesempatan menjabat menteri sehubungan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu, khususnya tim ekonomi, yang dinilai gagal dalam satu tahun masa kerjanya, sehingga terpaksa direshuffle. Kegagalan Kabinet Indonesia Bersatu itu dicoba diatasi dengan melakukan perombakan terbatas anggota kabinet itu.
Selain Erman Suparman yang diangkat menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Ketua Komisi XI DPR Paskah Suzetta, ditunjuk menjadi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, menggantikan Sri Mulyani Indrawati yang dipercaya menjadi Menteri Keuangan yang sebelumnya dijabat Yusuf Anwar.
Mantan menteri keuangan pada kabinet Megawati Soekarnoputri, Boediono, dibujuk menjabat Menteri Koordinator Perekonomian, menggantikan Aburizal Bakrie yang digeser menjadi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, yang sebelumnya dijabat Alwi Shihab.
Sebelum pengumuman, tiga menteri baru, yakni Boediono, Erman Suparno, dan Paskah Suzetta, lebih dulu bertemu secara khusus dengan Presiden. Pertemuan dilanjutkan setelah pengumuman yang juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dua dari tiga nama yang keluar dari kabinet yakni Jusuf Anwar (Menteri Keuangan), dan Alwi Shihab (Menko Kesra), menurut Presiden SBY, akan ditempatkan menjadi duta besar dan utusan khusus presiden untuk Timur Tengah. Sementara, Andung Nitimihardja (Menteri Perindustrian) akan ditentukan kemudian.
Politisi PKB
Wakil Ketua Komisi V DPR Erman Suparno ditunjuk menjadi ketua FKB di DPR menggantikan Ali Masykur Musa.
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar kepada pers mengakui menyodorkan Erman Suparno kepada Presiden Yudhoyono untuk mengisi kabinet yang dirombak.
Muhaimin mengaku dihubungi Presiden sehari sebelumnya (4/12/2005). Pada kesempatan itu, Muhaimin menyoodorkan dua nama sebagai wakil PKB di kabinet, yaitu Erman Suparno dan Saifullah Yusuf yang menjabat Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. ►e-ti/crs
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia
► e-ti/ip
Nama:
Erman Suparno
Lahir:
Purworejo, 20 Maret 1950
Agama:
Islam
Jabatan:
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2005-2009
Pendidikan:
- S1 Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia, 1980-1986
- S2 Administrasi Publik FISIP Universitas Indonesia
- MBA, Institute Management of Newport University, USA
Pengalaman Kerja:
- Anggota DPR dari PKB 1999-2004
- Anggota DPR RI 2004-2009
- Wakil Ketua Komisi V DPR (2004-2005)
- Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR-RI (2005)
Organisasi:
- Wakil Bendahara DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2000-2005)
- Bendahara DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2005-2010)
- Ketua Dewan Pakar Lembaga NU Ekonomi PKB Kabupaten Purworejo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar