Surat ke 18 Al Qur'an dinamakan dengan "Al-Khaf" yang berarti "gua", menceritakan tentang sekelompok pemuda yang berlindung di sebuah gua untuk bersembunyi dari penguasa yang mengingkari Allah dan melakukan penindasan dan perbutan tidak adil atas mereka yang beriman. Ayat-ayat yang menerangkan tentang hal ini adalah sebagai berikut :
Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang
mempunya) prasasti itu mereka, termasuk tanda-tanda Kami yang mengherankan?.
(ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu encari tempat berlindung ke dalam gua lalu
mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".
Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu,
kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua
golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tingal (di
dalam gua itu). Kami menceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan
sebenarnya. Sesunguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada
Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk; dan Kami telah
meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri lalu mereka berkata: "Tuhan kami
adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia,
sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari
kebenaran". Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk
disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang
kepercayaan mereka). Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orrang yang
mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?. Dan apabila kamu meninggalkan mereka
dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam
gua itu niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan
menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu . Dan kamu akan
melihat matahari ketika terbit condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan
bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka dalam
tempat yang yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari anda-tanda
(kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka dialah yang
mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan-Nya maka kamu tidak akan
mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan
Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan
kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah
kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu
akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka.
Dan demikianlah Kami bangunkan merka agar mereka saling
bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka:
"Sudah berapalamakah kamu berada (disini)?". Mereka menjawab" "Kita berada
(disini) sehari atau etengah hari". Berkata (yang lain lagi) "Tuhan kamu lebih
mengetahui berapa lamanya kamu berada (disini). Maka suruhlah salah satu orang
di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia
lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu
untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali
menceritakan halmu kepada seorangpun.
Sesungguhnya jika mereka dapat mengatahui tempatmu, niscaya
mereka akan melempar kamu dengan batu atau memaksamu kembali kepada agama mereka
dan jika demikian nisaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya:
Dan demikianlah (kami) mempertemukan (manusia) dengan mereka,
agar manusia itu mengetahui bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan
padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang
itu berkata: "dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka
lebih mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka
berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan diatasnya".
Nanti (ada orang yang akan ) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang
keempat adalah anjingnya dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah
lima orang yang keenam adalah anjingnya", sebagai terkaan terhadap barang yang
gaib: dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke
delapan adalah anjingnya" Katakanlah : "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka;
tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". Karena itu
janganlah kamu (Muhammmad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran
lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada
seorangpun diantara mereka.
Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan terhadap seuatu ;
"Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi, kecuali (dengan menyebut):
"Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah;
"Mudah-mudahan Tuhanku memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya
daripada ini". Dan mereka tinggal di dalam gua mereka tiga ratus tahun dan
ditambah sembilan tahun (lagi).
Katakanlah: " Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka
tinggal (di gua); kepunyaan-Nyalah semua yang tersembunyi di langit dan bumi.
Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada
seorang pelindungpun bagi mereka selain daripada-Nya' dan Dia tidak mengambil
seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan".(QS Al Kahfi
9-26).
Menurut kepercayaan yang berkembang luas di kalangan pengikut agama Islam dan
Kristen, yang dimaksudkan dengan para Penghuni Gua adalah warga negara dari
tiran yang kejam dari kekaisaran Romawi bernama Decius. Dikarenakan menemui
penindasan dan tindakan sewenang-wenang, sekelompok orang muda ini
memperingatkan kaumnya berkali-kali untuk tidak meninggalkan agama Allah.
Ketidakacuhan dari kaumnya terhadap pesan-pesan tersebut dijawab dengan
peningkatan penindasan oleh pihak kekaisaran dan mereka diancam untuk dibunuh,
hal ini mengakibatkan mereka untuk meninggalkan rumah mereka (berlilndung).Sebagaimana dikabarkan oleh catatan sejarah, pada saat itu, banyak kekaisaran yang melaksanakan kebijakan teror secara meluas, penindasan dan tindakan sewenang-wenang terhadap mereka yang percaya kepada agama Kristen dalam bentuk dan asalnya yang murni. Dalam sebuah surat yang ditulis oleh Gubernur Romawi Pilinius (69-113 M) yang berada di Barat Laut Anatolia kepada Kaisar Trayanus, ia menghubungkannya dengan "orang-orang Messiah (Kristen) yang dihukum karena mereka menolak untuk menyembah patung dari sang kaisar". Surat ini adalah salah satu dokumen terpenting yang berkaitan dengan penindasan yang menimpa orang-orang Kristen pada masa awalnya. Berada dalam situasi seperti ini, maka orang-orang muda ini yang diperintahkan untuk tunduk kepada system yang non-agama dan untuk menyembah seorang kaisar sebagai tuhan selain Allah, merekapun tidak menerima hal ini dan mengatakan :
dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri
lalu mereka berkata: "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali
tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalu demikian telah
mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran". Kaum kami ini telah
menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak
mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka). Siapakah yang
lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap
Allah?.(QS Al Kahfi 14-15).
Dengan memperhatikan daerah dimana Para Penghuni Gua hidup, terdapat beberapa
pandangan yang berbeda. Yang paling bisa diterima dengan akal daerah ini adalah
Ephesus dan Tarsus.Hampir semua sumber dari agama Kristen menunjukkan Ephesus adalah tempat dari Gua dimana orang-orang muda yang beriman ini berlindung. Beberapa peneliti Muslim dan pengamat Al Qur'an setuju dengan pendapat kaum Kristen tentang Ephesus. Beberapa yang lainnya menerangkan dengan terperinci bahwa tempat tersebut bukanlah Ephesus, dan kemudian berusaha untuk membuktikan bahwa kejadian tersebut terjadi di Tarsus. Dalam penelitian ini, kedua alternatif ini akan dibahas. Lagipula, semua peneliti dan pengamat - termasuk kalangan Kristen - mengatkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada masa Kekaisaan Romawi Decius ( yang juga disebut dengan Decianus) sekitar 250 M. Decius bersama dengan Nero dikenal sebagai Kaisar Romawi yang sangatlah sering menyiksa kaum Kristen. Dalam masa pemerintahannya yang singkat, ia mengesahkan sebuah hukum yang memaksa semua orang yang berada di bawah kekuasaannya untuk melakukan sebuah pengorbanan terhadap dewa-dewa Roawi. Seiap orang diwajibkan untuk melakukan pengorbanan terhadap dewa-dewa ini dan mereka harus mampu menunjukkan surat sertifikat yang menyatakan bahwa mereka telah melakukan pengorbanan tersebut yang harus mereka tunjukkan kepada petugas pemerintahan. Bagi mereka yang tidak mematuhinya akan dibunuh. Dalam sumber-sumber Kristen hal ini dikatakan bahwa sebagian besar dari kaum Kristen menolak perilaku musyrik ini dan melarikan diri dari "satu kota ke kota lain" atau bersembunyi di tempat rahasia. Para Penghuni gua kemungkinan besar adalah salah satu kelompok diantara para kaum Kristen awal ini. Namun demikian ada satu hal yang harus ditekankan disini; topik ini telah diceritakan dalam sebuah cerita (perilaku) oleh banyak ahli sejarah dan pengamat Islam dan Kristen, dan akhirnya berubah menjdi sebuah legenda sebagai hasil dari penambahan-penambahan yang penuh dengan kepalsuan dan cerita mulut ke mulut. Namun demikian, kejadian ini adalah benar-benar merupakan kenyataan sejarah yang tidak apat diingkari.
Adakah Para Penghuni Gua berada di Ephesus
Sebagaimana dikenal luas, Ephesus diterima sebagai sebuah tempat suci bagi orang Kristen, karena dikota tersebut terdapat sebuah rumah yang dikatakan menjadi milik Perawan Maria dan yang kemudian berubah menjadi sebuah gereja. Jadi sangatlah mungkin bahwa Para Penghuni Gua pernah hidup disalah datu diantara tempat-tempat suci tersebut. Beberapa sumber Kristen bahkan menegaskan bahwa tempatnya adalah disini. Sumber tertua yang berkaitan dengan hal ini adalah dari seorang pendeta Syria bernama James dari Saruc ( lahir 452 M). Ahli sejarah terkemuka Gibbon telah banyak mengutip dari penelitian James dalam bukunya yang berjudul The Decline and Fall of the Roman Empire (Kemunduran dan runtuhnya Kekaisaan Romawi). Berdasarkan buku ini, Kaisar yang melakukan penyiksaan tujuh pemuda pemeluk agama Kristen dan memamksa mereka untuk bersembunyi di dalam gua adalah kaisar Decius. Decius berkuasa di Kekaisaan Romawi antara 249-251 M dan masa pemerinahannya dikenal luas terhadap penyiksaan yang dilakukan terhadap para pengikut Nabi Isa (Jesus). Menurut para pengamat Islam, daerah dimana kejadian tersebut terjadi adalah "Aphesus" atau juga "Aphesos". Menurut Gibbon nama dari tempat ini adalah Ephesus. Terletak di pantai Barat Anatolia, kota ini adalah salah satu pelabuhan dan kota terbesar dari kekaisaran Romawi. Saat ini reruntuhan dari kota ini dikenal sebagai "Kota Antik Ephesus".
Menurut ayat dibawah ini, dalam beberapa komentarnya dikatakan bahwa pintu masuk dari gua mengarah ke Utara sehingga sinar matahari tidak bisa menembus ke alam gua. Dengan demikian seseorang yang melewati gua tersebut tidak dapat melihat sama sekali apa yang ada didalamnya. Ayat Al Qur'an yang berkaian dengan hal ini mengatakan :
Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit condong dari gua
mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke
sebelah kiri sedang mereka dalam tempat yang yang luas dalam gua itu. Itu adalah
sebagian dari anda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk
oleh Allah maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang
disesatkan-Nya maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat
memberi petunjuk kepadanya.( QS Al Kahfi: 17)
Di tahun 250 SM, tujuh orang pemuda yang
idup di Ephesus memilih untuk memeluk agama Kristen dan menolak penyembahan
terhadap berhala . Mencoba untuk mencari jalan keluar, sekelompok pemuda ini
menemukan sebuah gua yang berada di sebelah Timur lereng gunung Pion. Tentara
Romawi yang melihat ini dan merekapun membangun dinding di pintu gua tersebut
.1
Saat ini, telah diketahi bahwa diatas reruntuhan tua dan
kuburan ini banyak didirikan bangunan religius. Penggalian yang dilakukan oleh
Institut Arkrologi Austria di ahun 1926 mengungkapkan bahwa reruntuhan yang
ditemukan di lereng Timur dari gunung Pion merupakan sebuah bangunan yang
didirikan untuk kepentingan Para Penghuni Gua di pertengahan abad 7 (selama masa
kepemimpinan Theodosius II) . 2 | |||||
CATATAN | |||||
1. Musa Baran, Efes, hlm. 23-24. 2. L.Massignon, Opera Minora, v.III, hlm. 104-108. |