Ketika Tuhan memanggilmu ke Pangkuan Nya datang dan dekaplah dalam hati nuranimu

Jumat, 23 Mei 2014

Cinta

Buah hatiku, hanya Engkau yang kukasihi
Beri ampunlah pembuat dosa yang datang kehadiratMu
Engkaulah harapanku, kebahagiaan dan kesenanganku
Hatiku telah enggan mencintai selain dari Engkau

Syair 7
Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri
Ketika Kekasih bersamaku
CintaNya padaku tak pernah terbagi
Dan dengan benda yang fana selalu mengujiku
Kapan dapat kurenungi keindahanNya
Dia akan menjadi mihrabku
Dan rahasiaNya menjadi kiblatku
Bila aku mati karena cinta, sebelum terpuaskan
Akan tersiksa dan lukalah aku di dunia ini
O, penawar jiwaku
Hatiku adalah santapan yang tersaji bagi mauMu
Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu dengan Mu
O, sukacita dan nyawaku, semoga kekallah
Jiwaku, Kaulah sumber hidupku
Dan dariMu jua birahiku berasal
Dari semua benda fana di dunia ini
Dariku telah tercerah
Hasratku adalah bersatu denganMu
Melabuhkan rindu

Syair Cinta Sufi Rabiah Al-Adawiyah Al-Bashriah

Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
Kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, diantara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa denganMu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakana
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau Kehendaki

Syair 5
Aku mencintaiMu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diriMu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingatMu
Cinta karena diriMu, adalah keadaanMu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
BagiMu pujian untuk semua itu

Syair Cinta Sufi Rabiah Al-Adawiyah Al-Bashriah

Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuhMu
Dan apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabatMu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku
Syair 3
Aku mengabdi kepada Tuhan
Bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku padaNya
Ya Allah, jika aku menyembahMu
Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembahMu
Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembahMu
Demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu
Yang abadi padaku

Syair Cinta Sufi Rabiah Al-Adawiyah Al-Bashriah

Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cintaMu
Hingga tak ada satupun yang mengganguku dalam jumpaMu
Tuhanku, bintang gemintang berkelip-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu pintu istana pun telah rapat
Tuhanku, demikian malam pun berlalau
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku, Engkau terima
Hingga aku berhak merengguk bahagis
Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemaha kuasaanMu
inilah yang akan selalau ku lakukan
Selama Kau beri aku kehidupan
Demi kemanusianMu,
Andai Kau usir aku dari pintuMu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku padaMu sepenuh kalbu

SYAIR ALIF-BA-TA’

ltulah handai baiklah pikir
dunia sekarang sudahlah akhir
kepada Allah jikalau mungkir
kapirlah engkau menjadi kapir.

Jangan kauharap emas dan uang
dunia nan fana sahajakan hilang
di dalam kubur duduk seorang
Kuburmu sempit terlalu petang.

Gantikan bilangan alif ba ta
segala huruf habis berkata
memberi petua mengajari kita
barang yang tuli bebal dan buta.

Manusia ini banyak yang bebal
mengaku dirinya orang berakal
tatkala waktu kedatangan ajal
baharulah handai engkau tnenyesal.

Anak dan harta jangan kauria
itulah amal yang sia-sia

Jikalau durhaka kepada emak
tiada dikata guru dan bapak
mulutnya terkerat perutnya bengkak
di dalam neraka tiada bergerak.

Gila berlari berkampung-kampung
hendak mencari tempat berlindung
kepada Allah meminta tolong-tolong
tobatlah aku berbuat bohong.

Subhana Allah heran sekali
nyawa dan badan sangatlah fani
hati birahi aku tahani
maka fakir mengarang sa’ir ini.

Ikan nun itu ikan pertama
di dalam laut terlalu lama
ia bersoal dengan segala ulama
bertanyakan masalah pohon agama.

Dijawab pula seekor layang
pohon agama itulah sembahyang
berbuat ibadat malam dan siang
supaya Nabi terlalu sayang.

dengarkan hadith dan Firman
sabda Nabi akhir zaman
dunia ini seperti pinjaman.

Maka berkata sekalian ikan
barang yang haram jangan dimakan
pekerjaan masiat hendak jauhkan
perkataan dalam kitab kita dengarkan.

Habislah sudah sa’ir ini
menyurat lebih tiada berani
sakit sungguh badanku ini
hati di dalam habislah fana.

Sekarang ini banyak yang indah-indah
malu dan sopan lenyaplah sudah
perempuan Hu lakunya orang jandah
dengan taruna ia berani bercandah.

Sa’ir disurat tunduk tengadah
dikeluarkan ia dari dalam dada
yang empunya ini paduka tuan Roorda
pada zaman ini ia telah berpindah.

Itulah sebabnya kami suratkan
kepada sekalian handai kami katakan
di negeri Banten Allah tentukan
mudah-mudahan selamat Allah peliharakan.

Sembah sujud kami yang hina
ke bawah kadim paduka yang bijaksana
kami pohonkan kepada Tuhan yang ghana
persembahan kami jika berguna.

Tiadalah dapat kami katakan
di dalam sa’ir kami sebutkan
janganlah paduka tuan lupakan
adalah juga kami ingatkan.

Tamatlah sudah sa’ir pun habis
bulan Dulkaidah harinya Kemis
jam pukul tujuh habis ditulis
dipinjam di Krukut tiada majelis.

Bersama MU

TUHAN….
Dalam setiap nafas yang ku hirup
Tetesan air yang ku minum
Semua ada nama MU
Yang membuat aku semakin rindu
Seluruh alam ini memuja MU
Semua yang kau ciptakan ada tertulis nama indah MU

TUHAN….
Tak bisa ku ungkapkan betapa rindu aku pada MU
Sangat dalam dan dalam….
Semakin hari aku tak bisa berpaling dari MU
Walau Cuma sesaat…

TUHAN…
Janganlah ENGKAU berikan nikmat
Yang tidak bisa aku mensyukurinya
Hingga ENGKAU kecewa padaku
Berilah aku kesempatan untuk membuktikan cintaku ini pada MU
Dengan terus mengabdi pada MU
Sepanjang hidupku

Followers