Ketika Tuhan memanggilmu ke Pangkuan Nya datang dan dekaplah dalam hati nuranimu

Senin, 03 Oktober 2011

BERKACA KEPADA PERISTIWA HIJRAH

Setelah saya membaca artikel yang dimuat oleh surat kabar harian Tribun Jabar yang diterbitkan pada tanggal 29 Desember 2008 tentang peringatan tahun baru Hijriyah dengan judul Berkaca Kepada Peristiwa Hijrah.

Dalam topik tersebut menggambarkan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia yang memeliki sumber daya alam yang melimpah ruah dengan segala kekayaan dan budaya yang cukup berfariatif tetapi pada kenyataannya bangsa ini tidaklah makmur seperti yang diinginkan oleh seluruh bangsa Indonesia, mungkin bangsa ini bisa makmur seandainya para pemimpin dan petinggi bangsa ini mau berkaca kepada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW.

Pada isi atikel yang dimuat oleh suratkabar harian Tribun Jabar menggambarkan bagaimana orang-orang Arab yang mempunyai perilaku yang sangat bejat, baik dari moral, tingkahlaku dan cara beribadat kepada sang pencipta jauh dari ajaran agama dan berkat kesabaran dan usaha nabi Muhammad akhirnya masyarakat arab berbalik arah menuju jalan yang benar.

Sebelum datangnya Nabi Muhammad untuk memberantas aklak-akhlak orang Arab, Ajaran-ajaran yang dahulu dibawa oleh Nabi-nabi yang diturunkan sebelumnya sudah dirusak oleh kaum jahiliyah. Beruntung nabi Muhammad diutus oleh Alloh untuk memperbaiki akhlak oran-orang Arab yang jauh dari ajaran agama Islam, sebagi nabi, Muhammad bisa menjalanklan melaksanakan tugasnya dengan baik untuk memperbaiki akhlak kaum jahiliah tersebut, walupun dengan proses yang cukup lama akhirnya Muhammad bisa merubah prilaku kaum jahiliah menjadi masyarkat yang beradab.

Disamping sebagi Nabi Muhammad juga sebagi kepala Pemirintahan yang mempunyai tugas cukup berat, didalam menjalankan pemerintahanya muhammad mempunyai strategi yang jitu untuk mematahkan segala bentuk serangan dari kelompok-kelompok pemberontak dengan cara berhijrah ke Madinah akhirnya Muhammad bisa mengalahkan segala musuh-musuhnya dan menciptakan suatu masyarkat yang bisa menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusian dan agama.

Bagaimana dengan Indonesia yang mempunyai bangsa yang besar dan termasuk negara yang beragama Islam terbanyak didunia, mampuhkah para pemimpin dan petinggi bangsa ini merubah negaranya menjadi makmur dan sejahtera dan maukah pemimpin kita bercermin kepada Peristiwa Hijrahnya Nabi Muhammad?

Sebagi bangsa yang bermayoritas beragma Islam dan yang terbesar di dunia seharusnya para petinggi atau pemimpin bangsa ini harus bercermin kepada Kepemimpinan Nabi Muhammad karena beliau sebagi nabi dan rosul, Muhammad juga sebagai kepala pemerintahan yang harus mengurusi negara dan akhlak para pengikutnya agar tidak menyimpang dari ajaran agama Islam, seandainya para petinggi dan pemimpin bangsa ini berkaca kepada kepemimpinan nabi menurut saya bangsa ini akan menjadi makmur dan sejahtera bagi rakyatnya, dulu pada zaman nabi sarana dan prasarana yang digunakan untuk mengurusi negara dan mengurusi ajaran agama cukup terbatas tetapi kenapa para pemimpin kita yang mempunyai sarana yang boleh dikatakan lebih canggih tidak bisa memanfaatkannya.

Munkin kalau dulu nabi Muhammad berkerja betul-betul untuk rakyatnya bukan untuk kepentingan pribadi dan tidak untuk kepentingan suatu golongan Muhammad sebagi nabi rosul dan kepala pemerintahan dia bekerja benar-benar untuk mensejahterakan rakyatnya dan untuk memperbaiki akhlak ummatnmya.

Tetapi kalau kita lihat dinegara ini para pemimpin dan petinggi bangsa ini malah dia ingin menjadi pemimpin atau petinggi untuk kepentingan pribadi dan untuk kepentingan golongan saja pantaslah kalau negara ini tidak bisa berkembang seperti negara-negara yang lainnya.

Sebenarnya para pemimpin dan petinggi negara ini ingin memajukan negaranya dengan benar tetapi karena banyaknya faktor yang mengikat kepada mereka yang ujung-ujungnya berimbas kepada kepentingan pribadi dan golongan, sungguh tragis kalau setiap pemimpin di negara ini dalam menjalankan tugasnya selalu dibebeni oleh kelompok-kelompok tertentu untuk kepentingan kelompoknya.

Contoh yang kongkrit dalam perburuan kekuasaan pada masa pemerintahan yang sekarang adalah perebutan kursi yang dilakukan oleh para wakil rakyat yang sudah tidak sesuai dengan citra bangsa Indonesia, pencalonan antar capres dan cawapres yang menimbulkan pro dan kontra yang semuanya beralaskan demi rakyat padahal kenyataanya bukan untuk rakyat hanya untuk kepentingan pribadi dan golongan dan ada pula yang merasa punya dendam terhadap pemerintahan sekarang sehingga dia mau mencalonkan diri menjadi pemimpin bangsa dengan mengatas namakan rakyat juga disamping itu juga momen untuk mencari pemimpin dimanfaatkan olel sebagi orang untuk mengadu argumentasinya yang menurut sebagian rakyat hanya untuk memboroskan biaya saja, padahal rakyat sudah jenuh dengan diberikannya janji-janji mereka ingin kepastian dan ingin dipenuhi haknya oleh negara agar mereka bisa hidup lebih damai aman sejahtera bukan hanya ingin dikasih janji dan disuguhi oleh debat calon partai yang hanya memojokan sebelah pihak.

Kalau terus-terusan seperti ini kapan bangsa ini akan maju ?

Mudah-mudahan pemerintah yang akan menjabat sekarang ini mau bercermin dan mencontoh kepada peristiwa hijrahnya nabi Muhammad SAW , karena dengan keterbatsan sarana dan prasarana beliau bisa menjadikan masyarakat dan umatnya menjadi manusia yang madani sejahtera berguna bagi negara dan agamanya, sedangkan pemimpin kita yang mempunyai wawasan tentang kenegaraan yang cukup luas dan didukung oleh berbagai sarana dan prasarana yang cukup menunjang dan cukup canggih semoga bisa membawa negara ini dan rakyanya menjadi makmur, sejahtera adil aman dan nyaman, walaupun sudah jauh beberapa ratus tahun lamanya kepemimpinan nabi Muhammad belum ada yang bisa menandinginya baik dijaman penjajahan belanda atau pun dijaman reformasi sekarang ini.

Untuk itu selaku penduduk bangsa ini ingin melihat para pemimpin bangsa ini yang mempunyai keagamaan yang kuat bisa menjalankan roda pemerintahan yang baik yang bersih sesuai dengan prosedur yang berlaku dinegara ini, mudah-mudahan mereka mau bekerja untuk rakyatnya dan untuk memajukan bangsa bukan untuk kepentingan pribadi atau untuk kepentingan golongan atau kelompok yang mengusung mereka untuk menjadi pemimpin dinegara ini dan semoga para elit politik dinegara ini mau mengerti keadaan rakyatnya dimana rakyat Indonesia pada saat ini ingin hidup makmur aman sejahtera dan tidak seperti yang dikatan oleh benyak orang yang mengatakn bangsa indonesia mengemis di rumahnya sendiri semoga ucapan itu bisa hilang dari bumi pertiwi ini, siapa yang menjadi pemimpin bangsa ini bisa mencontoh kepada nabi Muhammad dalam menjalankan pemerintahanya, dan bisa mengolah sumber daya alam yang ada dibumi pertiwi ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan negara dan rakyatnya bukan diolah oleh negara-negara luar yang bisa digunakan untuk kepentingan pribadi dan golongan saja.

0 comments:

Followers